Kamis, 28 Maret 2013

NZXT HALE90 V2 850W, 1000W & 1200W

Pada CES 2013 kemarin, NZXT memperkenalkan penerus seri HALE90 mereka, yaitu HALE90 V2. Seri HALE90 V2 ini terdiri dari 3 versi, 850W, 1000W dan 1200W. Hale90 V2 hadir dengan sistem perkabelan full modular, single 12V rail dan bersertifikasi 80+ Gold. Saya agak merasa aneh dengan keputusan NZXT merilis Hale90 V2 yang masih bersertifikat 80+ Gold, mengingat brand lain sudah menganut "Platinumisme" pada seri hi-end mereka.



Penampilan eksternal HALE90 V2 masih mengikuti tradisi original HALE90, berkelir putih dengan strip hitam dan fan yang berwarna putih juga. nice color combos! HALE90 V2 adalah salah satu PSU tercantik di dunia. Saya yakin pembaca lain juga akan setuju dengan pendapat saya.

NZXT tidak lagi menggunakan Super Flower sebagai OEM seri top end mereka. Sebagai gantinya, mereka mempercayakan FSP untuk menjadi OEM HALE90 V2. Platform yang dipakai pada seri ini adalah platform baru dari FSP. Jujur saja, saat pertama kali melihat jeroan dari HALE90 V2 1200W, saya ragu unit ini akan memberikan performa yang bagus. Main PCB-nya sangat lowong untuk ukuran PSU 1200W dan PCB-nya pun masih single layer. Sepengetahuan saya, PSU 1200W dengan single layer PCB hanya HALE90 V2 1200W saja.


Jika kalian merasa bahwa platform ini layoutnya mirip dengan platform FSP Aurum, kalian tidak salah. Bisa dibilang platform HALE90 V2 adalah pengembangan dari platform FSP Aurum. Platform Aurum terbukti dapat menghadirkan efisiensi sampai level platinum dengan komponen terbilang sangat minim. Sayangnya, performa PSU yang berbasis pada platform Aurum tidak sebaik PSU lain yang memakai topologi yang lebih kompleks dibandingkan dengan topologi Active Clamp Reset Forward (ACRF) yang diusung oleh Aurum. Hal ini pun semakin memperbesar keraguan saya terhadap HALE90 V2.

Walaupun topologi Aurum dan HALE90 V2 sama, konfigurasi bagian primer dan sekundernya jauh berbeda. Umumnya topologi ACRF memakai dua buah mosfet pada bagian main switchernya, satu mosfet berperan sebagai primary switcher dan yang lainnya sebagai reset switch. Reset switch digunakan untuk memutus hubungan antara main capacitor dan primary switcher yang sedang aktif. Saat reset switch dibuka, primary switcher mentransfer daya ke bagian sekunder. Topologi ini memungkinkan lossless switching pada primary switcher. PSU yang memakai konfigurasi ACRF seperti ini adalah FSP Aurum Series, AcBel R9 900W dan Gigabyte Sumo Silver 900W. Konfigurasi lain dari ACRF adalah Double Switch Active Clamp Reset Forward. Konfigurasi ACRF seperti ini sering digunakan oleh PSU-PSU efisiensi tinggi buatan Enhance. Beberapa di antaranya adalah Cooler Master Silent Pro Gold, Cooler Master Silent Pro Hybrid dan Silverstone Strider Gold Evolution. Dalam konfigurasi ini, digunakan tiga buah mosfet pada bagian mian switchernya, dua mosfet sebagai primary switcher, satu mosfet sebagai reset switch. Untuk HALE90 V2, FSP menerapkan konfigurasi ACRF yang paling unik yaitu, Triple Switch Active Clamp Reset Forwatd. Tiga buah mosfet dipasang sebagai primary switcher dengan satu mosfet sebagai reset switch. Ini adalah pertama kalinya saya melihat PSU ACRF yang menggunakan primary switcher lebih dari dua mosfet.

Seperti pada platform Aurum, HALE90 V2 menggunakan Synchronous Rectification pada bagian sekundernya. Namun uniknya, minor rail tidak dihasilkan dari 12V seperti pada Aurum. Sebagai gantinya, FSP memasang sirkuit AC-DC tersendiri untuk minor rail PSU ini. Dengan kata lain, rail 5V dan 3.3V PSU ini memakai desain independent regulation, tidak seperti Aurum yang menggunakan desain Group Regulated DC DC Converter.

Langkah NZXT menunjuk FSP sebagai OEM dari seri hi-end terbaru mereka merupakan keputusan yang tepat. HALE90 V2 turned out to be one of the best FSP Platform so far. Performanya sangat mengejutkan! Hasil review HALE90 V2 1200W dari overclockers.com menunjukkan voltage regulation sebesar 0.98% pada rail 12V, 1.18% untuk 5V dan 1.5% 3.3V dengan average regulation sebesar 1.23%. Ripple suppressionnya pun tidak kalah menakjubkan, 22mV pada rail 12V dan 3.3V, 18mV pada rail 5V. Sayangnya, review overclockers.com tidak menyertakan efficiency chart. Hal ini dikarenakan overclockers.com hanya menggunakan Kill-A-Watt sebagai alat pengukur efisiensi. Techpowerup.com yang mendapat kesempatan mengulas versi 1000W dari HALE90 mencatat hasil yang tidak jauh berbeda dengan versi 1200W yang diulas oleh overclockers.com. HALE90 1000W terbukti mampu memberikan daya 1000W pada suhu 46°C dengan efisiensi maksimum 92%. Vreg yang tercatat dalam review tersebut adalah 1.23% 12V, 1.83% 5V dan 2.34% 3.3V dengan ripple suppression sebesar 13.4mV 12V, 20.7mV 5V dan 16.2mV 3.3V. Anehnya, pada load 110% (1100W), ripple suppression minor malah mengecil, 19.4mV 5V dan 15.1mV 3.3V. Ini adalah pertama kalinya techpowerup melihat PSU yang mencatat ripple lebih rendah pada saat overload. Hasil yang tidak kalah impresif juga ditunjukkan oleh versi 850W yang diulas oleh hardwaresecrets.com. Tidak hanya mampu memberikan full power pada suhu 50°C dengan efisiensi Gold, HALE90 850W juga mencatat voltage regulation yang cukup ketat, 2.13% 12V, 2% 5V dan 2.72% 3.3V. Memang vregnya tidak seketat versi 1000W dan 1200W, namun versi 850W menghasilkan ripple yang terendah, 13.2mV 12V, 11,2mV 5V dan 10.2mV 3.3V. Superb! That's Delta style ripple suppression.

NZXT dan FSP memberikan banyak kejutan pada HALE90 V2, performa yang dihasilkannya melebihi ekspektasi para PSU enthusiast. Awalnya saya sudah kagum dengan FSP yang mampu menghadirkan platform efisiensi tinggi dengan komponen yang minim, sekarang saya semakin dibuat kagum olehnya. FSP berhasil memperbaiki masalah ripple yang menggerogoti platform ACRF lama mereka. Ripple suppression yang dihadirkan platform ini mampu disejajarkan dengan platform sophisticated dari Flextronics dan Delta.

Sayangnya, harga yang harus ditebus untuk memiliki PSU cantik ini cukup mahal. Pada saat tulisan ini dibuat, harga HALE90 V2 adalah $270 untuk versi 1200W, $230 untuk 1000W dan $190 untuk versi terkecilnya. Menurut saya harga tersebut terlalu mahal untuk ukuran PSU 80+ Gold dengan garansi 5 tahun, mengingat di pasaran sudah banyak beredar PSU 80+ Platinum yang bergaransi 7 tahun dengan harga yang hampir sama.

http://www.hardwaresecrets.com/printpage/NZXT-HALE90-V2-850-W-Power-Supply-Review/1750
http://www.techpowerup.com/reviews/NZXT/HALE90_V2_1000W/1.html
http://www.overclockers.com/nzxt-hale90v2-1200w-power-supply-review

Sabtu, 10 November 2012

EVGA SuperNOVA NEX1500 Classified

alah satu PSU yang sangat saya tunggu reviewnya selain Corsair AX1200i dan Antec High Current Pro Platinum 1300W. Alasan mengapa saya sangat menunggu review PSU ini adalah karena SuperNOVA NEX1500 Classified merupakan PSU kedua di dunia yang menggunakan Digital Signal Processor (DSP). Sebelumnya kita sudah dibuat takjub oleh teknologi DSP Corsair AX1200i yang membuatnya menjadi the best 1200W Platinum PSU untuk saat ini. Topologi yang dipakai oleh SuperNOVA NEX1500 Classified adalah ZVS Phase Shift Full Bridge with Interleaved Continuous Conduction Mode PFC and DSP controlled Synchronous Rectification. Topologinya hampir sama dengan Antec High Current Pro 1200W, hanya berbeda pada topologi PFC-nya saja. Penempatan SR Mosfet untuk rail 12V-nya pun sama dengan HCP 1200W, disematkan pada main transformernya dengan total 12 fet untuk Synchronous Rectificationnya. Sepertinya output choke-nya juga memakai pendekatan yang sama dengan HCP 1200W, menggunakan ferrite bead. Karena sebab itulah awalnya saya menyangka SuperNOVA NEX1500 Classified menggunakan topologi resonant. Tidak seperti AX1200i yang menggunakan "the more advanced DSP" secara keseluruhan, SuperNOVA NEX1500 Classified hanya menggunakan DSP untuk mengontrol 12V recitification dan fitur proteksi PSU. PWM/PFC Controllernya masih menggunakan sinyal analog konvensional. Sebetulnya, tanpa DSP pun SuperNOVA NEX1500 Classified sudah bisa mengontrol Synchronous Rectificationnya, karena PWM Controller yang digunakan sudah memiliki built-in controller untuk Synchronous Rectification. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, SuperNOVA NEX1500 Classified memiliki fitur pengaturan voltase 12V. Untuk menjalankan fitur tersebut, EVGA memasang beberapa komponen menarik seperti MCU dengan USB Function Controller dan Digital Potensiometer. Fitur ini akan sangat berguna untuk overclocking, walaupun sepertinya tidak berpengaruh terhadap Voltage Regulationnya.

Performa PSU ini bisa dibilang sangat baik, walaupun terdapat beberapa isu yang mengganjal. Salah satu isu tersebut terdapat pada voltage regulation minor rail yang kedodoran, 4.01% 5V & 4.95% 3.3V pada load 1500W. vregnya semakin loose pada load 1650W, 4.31% 5V & 5.48% 3.3V. Vreg 12V-nya sangat ketat untuk ukuran PSU 1500W, 2.26% dan pada load 1650W tercatat angka 2.50%. Efisiensi PSU ini sangat baik, pada hot load test benar-benar mampu mencapai level 80+ Gold, sayangnya pada load 1650W, efisiensinya drop ke angka 86%. Selain kendurnya vreg minor rail, Performance issue lainnya adalah voltase 5VSB yang out of spec pada saat full load. memang kondisi full load rail 5VSB bisa dibilang sangat unrealistic, namun kebanyakan PSU lain yang diuji oleh techpowerup tidak memiliki masalah seperti ini. PF SuperNOVA NEX1500 Classified pun terbilang sangat rendah dalam low load untuk ukuran PSU Gold. Sepertinya CCM PFC PSU ini butuh tuning lagi untuk mencapai hasil yang sepantasnya ada pada PSU monster semacam ini. Ripple suppression SuperNOVA NEX1500 Classified luar biasa, 23.3mV 12V, 10.9mV 5V dan 14.4mV 3.3V pada load 1500W. saat keadaan overclock (1650W), ripple suppressionya sedikit naik ke angka 25.7mV 12V, 13.4mV 5V dan 21.2mV 3.3V. Class leading result walaupun belum bisa godlike seperti AX1200i.

PSU bergaransi 10 tahun ini dijual seharga $450, sangat amat mahal untuk ukuran PSU 1500W. Namun fitur unik EVGA SuperNOVA NEX1500 Classified yang tidak dimiliki PSU lain layak menjadi pertimbangan. Jika teman-teman sekalian tidak menggunakan motherboard semacam EVGA Classified SR-X dan tidak ada niatan untuk memakai VGA hi-end lebih dari 4 buah, sebaiknya jangan membeli PSU ini. Jujur saja, secara keseluruhan performa Enermax MaxRevo 1500W (akan dibahas selanjutnya) lebih baik ketimbang PSU ini dan harganya pun di Indonesia sekitar 3.150.000 Rupiah. Untuk extreme overclocking sekalipun, Enermax MaxRevo 1500W masih bisa menanganinya dengan baik. Sayangnya, garansi MaxRevo 1500W tidak sepanjang SuperNOVA NEX1500 Classified.

Corsair AX760i & 860i

Tidak lama setelah Seasonic merilis seri Platinum terbaru mereka, Corsair juga meng-update seri AX mereka dengan menambahkan AX760, AX760i, AX860 & AX860i. Semua PSU tersebut bersertifikat 80+ Platinum. AX760 & AX860 kemungkinan besar dibuat oleh Seasonic dan memakai platform Platinum terbaru mereka. Sedangkan AX760i dan AX860i dibuat oleh Flextronics, sama seperti AX1200i. Kali ini yang akan diulas adalah AX760i dan AX860i. AX760i & AX860i memiliki semua exotic features dari AX1200i. kedua PSU ini pun menerapkan teknologi DSP yang memang merupakan senjata andalan dari seri AXi. Topologi yang dipakai oleh dua PSU ini adalah DSP Controlled LLC Converter + Synchronous Rectification + DC DC VRM. Sepertinya topologi switching AX760i & AX860i adalah Half Bridge, karena hanya tedapat 2 mosfet sebagai main switchernya.

Sama seperti AX1200i, performa kedua PSU full modular baru dari Corsair ini menakjubkan! AX760i yang diulas oleh hardwaresecrets.com mencatat voltage regulation di bawah 1.5% pada ketiga rail utamanya dengan ripple suppression 20.8mV 12V, 9.8mV 5V & 6.4mV 3.3V. Pada review techpowerup.com, hasilnya malah lebih menakjubkan lagi! voltage regulation yang tercatat sebesar 0.29% 12V, 0.76% 5V & 0.58% 3.3V. AX760i adalah PSU pertama yang mencatat average voltage regulation sebesar 0.53% dalam sejarah review techpowerup.com. Ripple Suppressionya 23.4mV 12V, 11.4mV 5V & 9.2mV 3.3V. Dalam dua review tersebut, efisiensi AX760i melebihi standar 80+ Platinum, luar biasa! Jonnyguru.com yang mengulas AX860i mendapatkan voltage regulation sebesar 0.11% 12V, 0.6% 5V & 0.3% 3.3V pada hot load test. Hasil tersebut lebih baik dari hasil cold loat testnya, ini merupakan salah satu ciri khas PSU hi-end Corsair. Ripple yang dihasilkan oleh AX860i tercatat sebesar 22mV 12V, 9mV 5V & 8mV 3.3V, sangat impresif! Dan sama sepeti adiknya, efisiensi AX860i juga melampaui level 80+ platinum.
 
Kehadiran AX760i & AX860i semakin memberikan bukti bahwa seri AXi dari Corsair adalah satu seri PSU terbaik saat ini. Sayangnya, AX760i & AX860i memiliki kekurangan dalam build quality-nya. Filtering 12V-nya menggunakan kapasitor polymer dari CapXon. Seharusnya kapasitor yang digunakan adalah kapasitor buatan Jepang, walaupun memang spesifikasi dan performa kapasitor CapXonnya setara dengan kapasitor Jepang. Sepertinya pesaing terdekat PSU ini adalah Seasonic Platinum Series yang memiliki karakteristik voltage regulation serupa dengan AXi series. Sayangnya dari beberapa hasil review, ripple suppression Platinum Series sedikit di bawah AXi series.

Seasonic Platinum Fanless 520W

Sebulan yang lalu, Seasonic meluncurkan beberapa PSU baru untuk melengkapi seri Platinum. PSU-PSU baru tersebut adalah Platinum Fanless 520W, Platinum 660W & Platinum 760W. Sama seperti seri Platinum yang terdahulu, ketiga PSU tersebut masih menggunakan topologi Full Bridge LLC + Synchronous Rectification + DC DC VRM. Dalam kesempatan ini The New Platinum yang akan diulas adalah Platinum 520W Fanless. Seperti yang disebutkan dalam namanya, PSU ini memiliki fitur fanless yang artinya tidak fan dalam PSU ini, sama seperti X-400FL & X-460FL. PSU ini hanya mengandalkan pendinginan pasif berupa heatsink dan thermalpad. PSU ini sangat cocok untuk user yang sangat mementingkan noise level PC-nya. Performa seri Platinum dari Seasonic memang tidak perlu diragukan lagi. Platinum Fanless 520W mencatat voltage regulation di bawah 3% untuk tiap railnya dengan output ripple sebesar 29.4mV untuk 12V, 11.4mV 5V dan 12.6mV 3.3V. Efisiensinya terbukti mampu mencapai level 80+ Platinum dengan angka tertinggi 93% pada load 40%. PSU bergaransi 7 tahun ini dijual dengan harga $150, terbilang murah untuk sebuah PSU Fanless dengan performa yang luar biasa.


Rabu, 22 Agustus 2012

Rosewill Fortress 550W & 650W

Fortress adalah seri PSU terbaru yang dikeluarkan oleh Rosewill. Seri ini terdiri dari versi 450W, 550W, 650W dan 750W, dengan sertifikasi 80+ Platinum dan garansi 7 tahun. Tidak seperti seri Lightning dan Capstone yang menggunakan OEM Super Flower, seri Fortress dibuat oleh ATNG. ATNG sudah beberapa kali membuat PSU untuk Rosewill, beberapa di antaranya adalah seri performance, Green dan Libertas. Fortress adalah rebrand dari platform ATM. Platform ini menggunakan topologi LLC Half Bridge + Synchronous Rectification + DC DC VRM. Sekilas, layout platform ATM mirip dengan platform Golden King dari Super Flower, terutama pada bagian sekundernya.

Performa seri ini menurut saya sangat baik, setara dengan platform Golden King Super Flower. Review hardwaresecrets.com untuk versi 650W menunjukkan voltage regulation yang cukup ketat, dimana semua railnya berada dalam range 3%. Ripple Suppressionnya tercatat 43.2mV 12V, 26.8mV 5V dan 29.6mV 3.3V, hasil yang bagus namun bukan yang terbaik. Sayangnya pada saat full load, Fortress 650W tidak mampu mencapai level 80+ Platinum. Hal ini mungkin disebabkan oleh AC Input yang drop sampai level 108V pada saat pengetesan. Versi 550W yang diulas oleh techpowerup.com memberikan hasil yang impresif! 0.84% 12V, 2.11% 5V dan 3.61% 3.3V untuk voltage regulationnya, class leading result untuk rail 12V-nya, walaupun agak kedodoran di rail 3.3V. efisiensinya mampu mencapai 80+ Platinum, walaupun masih lebih tinggi Super Flower Golden King pada low load. Fortress 550W menunjukkan ripple suppression yang hampir sama dengan versi 650W yang direview oleh hardwaresecrets.com, 45.9mV 12V, 29.4mV 5V dan 31.9mV 3.3V. Overall, Rosewill Fortress 550W dan 650W merupakan PSU yang layak untuk mentenagai PC kesayangan anda. Performa dan build qualitynya bagus, garansinya pun panjang.

Pada saat tulisan ini dibuat, newegg menjual Fortress 550W seharga $110 dan $120 untuk versi 650W-nya. Jika PSU ini dijual di Indonesia dengan harga yang sama dengan harga newegg, Fortress akan menjadi PSU yang tidak tersaingi dalam kelas 550W-650W Platinum. Super Flower Golden King 550W dijual seharga 1.300.000 Rupiah dan versi 650W-nya dijual dengan harga 1.650.000 Rupiah. Performa Golden King memang slightly better than Fortress, perkabelannya pun semi modular. Namun, Fortress memiliki kelebihan berupa transient filtering yang lengkap dengan MOV dan garansi 2 tahun lebih panjang. Saya rasa, perkabelan semi modular Golden King belum cukup "worth" untuk menandingi 2 kelebihan Fortress tersebut.

Senin, 13 Agustus 2012

FSP Raider 650W

FSP Raider adalah seri terbaru dari FSP yang ditargetkan untuk budget user. PSU non modular ini tersedia dalam versi 450W, 550W, 650W & 750W, semuanya bersertifikasi 80+ Bronze. Hal yang menarik dari FSP Raider ini adalah platformnya yang sama dengan FSP Aurum. FSP Aurum adalah salah satu seri sukses dari FSP karena mampu menghadirkan efisiensi 80+ Gold dengan harga yang murah. Hal ini dikarenakan oleh topologi Active Clamp Reset Forward + Synchronous Rectification yang diusung olehnya. Dengan topologi tersebut, FSP dapat memangkas komponen yang digunakan dalam platform ini. Secara keseluruhan, performa Aurum biasa saja jika dibandingkan dengan PSU Gold lain macam Seasonic X-Series, Corsair AX Series, Super Flower Golden Green Series dan Antec High Current Pro Series. Hanya efiesiensi tinggi saja yang ditonjolkan oleh Aurum.

Pada kesempatan ini, FSP Raider 650W yang akan dibahas. Karena Raider 650W menggunakan downgraded version dari platform yang sama dengan Aurum, tidak ada yang spesial dari performa PSU Single Rail ini, selain efisiensinya yang melebihi level 80+ Silver. Voltage regulationnya sangat loose, 11.5V pada rail 12V, hanya terpaut 0.1V dari batas toleransi. Begitu juga dengan rail 3.3V-nya yang hanya berselisih 0.015V dari batas toleransi atau lebih tepatnya 3.15V. Hanya rail 5V-nya saja yang mampu memberikan regulasi sebesar ≤ 3%. Sayangnya tidak chart voltase dalam review hardwaresecrets.com sehingga kita tidak bisa mengetahui angka pasti dari voltage regulation Raider 650W. Ripple Suppressionnya 87mV 12V, 35.2mV 5V dan 24mV 3.3V. Terbilang besar pada rail 12V-nya, namun masih acceptable untuk ukuran PSU budget user.

Jujur, saya tidak mengerti mengapa Gabriel Torres memberikan Golden Award kepada PSU ini, karena menurut saya Raider 650W memiliki banyak kekurangan untuk menjadi PSU yang highly recommended. Raider 650W hanya memiliki 2 konektor PCI-E, jumlah yang sedikit untuk PSU 650W. Selain itu harganya pun saat review tersebut dibuat adalah $100, atau sekitar 965 ribu Rupiah. Harga yang mahal untuk PSU dengan performa yang amat biasa saja walaupun efisiensinya tinggi.

Corsair AX1200i

Corsair AX1200i adalah revamped version dari The Mighty AX1200 yang pada saat rilisnya sempat menjadi raja PSU 1200W Gold sebelum dikalahkan oleh Antec High Current Pro 1200W dengan selisih yang cukup tipis. Corsair AX1200i tidak hanya membawa fitur original dari AX1200, tetapi juga membawa fitur-fitur unik baru. Beberapa fitur unik yang hadir dalam PSU 1200W Platinum ini antara lain adalah tombol self-test yang berguna untuk mengetahui apakah PSU tersebut bekerja sebelum kita memasangnya ke dalam sistem kita. Tombol self-test ini sangat berguna mengingat AX1200i memiliki fitur semi-fanless operation dimana kipas tidak akan berputar sebelum load mencapai 30%. Fitur semi-fanless operation ini sudah ada pada AX750 dan AX850. Banyak orang yang tidak membaca manual book menganggap PSU mereka rusak karena fan tidak berputar, dengan menekan tombol self-test, fan PSU akan berputar dan indikator LED disamping tombol akan menyala untuk menunjukan bahwa PSU bekerja. Selain tombol self-test, fitur unik lainnya adalah Corsair LINK Interface. Dengan Corsair LINK Interface, kita dapat mengontrol dan memonitor AX1200i via Corsair LINK Software. Corsair LINK Software dapat mengubah AX1200i yang pada awalnya PSU Single Rail menjadi PSU Multiple Rail. OCP Trip Point pada konektor PCI-E bisa diubah mulai dari 20A sampai 40A per konektor. lucunya, pada Corsair LINK Software, terdapat 8 konektor PCI-E pada PCI-E Sectionnya, padahal kabel standar AX1200i hanya menyediakan 6 konektor PCI-E. Menurut saya pribadi, PSU 1200W idealnya memiliki 8 konektor PCI-E sebagai kelengkapan standarnya. Selain memonitor AX1200i, Corsair LINK Software juga dapat memonitor periferal lainnya, seperti memonitor suhu HDD dan VGA.

Keunikan AX1200i tidak hanya ada pada fitur-fitur tersebut, tetapi juga pada topologinya. Topologi PSU buatan Flextronics ini adalah Cascaded Buck Current-Fed Push-Pull Resonant Converter with Interleaved PFC and Digital Signal Processor, topologi yang sangat unik dan sangat canggih. Topologi ini menggunakan 2 PFC converter yang bekerja secara paralel dengan perbedaan fase dan 2 switching stage pada bagian primernya, dengan total 6 fet sebagai switchernya. Dua fet pertama digunakan untuk buck converter dan sisanya digunakan untuk 2 phase push-pull converter. Bagian sekundernya diisi oleh 2 grup Synchronous Rectification untuk masing-masing Push-Pull converternya dengan total 8 SR MOSFET untuk rail 12V. Resonant Tank dipasang untuk membantu mencapai Zero Voltage Switching dan Zero Current Switching. AX1200i adalah PSU Dekstop pertama di dunia yang mengaplikasikan DSP (Digital Signal Processor) sebagai pengganti dari PWM/PFC Controller. PSU dekstop pada umumnya menggunakan sinyal analog yang dihasilkan oleh PWM. DSP pada AX1200i mengumpulkan data digital dari setiap komponen yang ada, menganalisanya dan membuat penyesuaian yang tepat untuk menghasilkan the best possible performance. Secara teoritis, voltage regulation dan ripple suppression dari AX1200i akan sangat luar biasa.

Menurut hasil dari beberapa review, DSP yang disematkan dalam topologi sophisticated AX1200i terbukti berhasil memberikan the best result for Dekstop PSU so far. Review jonnyguru.com memperlihatkan bahwa AX1200i mampu memberikan daya 1200W platinum dalam hot load test dengan voltage regulation 0.22% 12V, 1.2% 5V dan 0.91% 3.3V. 0.76% average regulation pada 1200W dengan ripple maksimum 13mV pada rail 12V dan under 10mV untuk 5V dan 3.3V! Vr-zone.com juga mencatat voltage regulation di bawah 1% di tiap railnya dengan ripple suppression 22mV 12V, 20mV 5V dan 16mV 3.3V. Situs review dari Inggris, kitguru.net menunjukkan ripple suppression terbesar, 25mV 12V, 20mV 5V dan 25mV 3.3V dengan voltage regulation ~1% di tiap railnya. walaupun begitu, ripple tertinggi 25mV untuk PSU Platinum 1200W merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Seperti biasanya, hasil review dari techpowerup memperlihatkan voltage regulation yang terburuk di antara yang lainnya, 1.30% 12V, 2.33% 5V dan 2.92% 3.3V. Namun ripple measurement dari techpowerup menunjukan hasil yang terbaik, 9.8mV 3.3V, 7.5mV 5V & 7.3mV 12V. Ripple suppression terbaik yang pernah tercatat untuk ukuran PSU Dekstop 1200W. Hasil-hasil tersebut membuat AX1200i sebagai the king of 1200W Platinum PSU. Sayangnya, pada saat tulisan ini dibuat, harga retail Corsair AX1200i adalah $350, harga yang sangat mahal! Hanya wealthy enthusiast saja yang mampu menikmati PSU ini. Jika PSU ini masuk Indonesia, saya rasa harga idealnya adalah 2,85 juta Rupiah, sama seperti harga original AX1200 saat ini. Dengan harga seperti itu saja, AX1200i masih sulit bersaing dengan Thermaltake Toughpower XT Platinum 1275W yang dijual seharga 2,65 juta Rupiah dengan panjang garansi yang sama. AX1200i memang melebihi Toughpower XT Platinum 1275W dalam overall performance, namun performa Toughpower XT Platinum 1275W yang masih jauh dari kata buruk membuatnya menjadi PSU yang layak dibeli untuk kelas platinum wattage besar. Enermax Platimax 1200W yang bergaransi 5 tahun dan dijual seharga 3,05 juta Rupiah jelas bukan tandingan AX1200i jika ia dijual seharga 2.85 juta Rupiah. AX1200i memiliki garansi 2 tahun lebih panjang dan performa keseluruhan di atas Platimax 1200W.